Kapan Waktu yang Tepat Untuk Memberi Makan?
Pemberian makanan untuk burung hantu celepuk bisa dilakukan dua kali sehari pada waktu pagi dan malam hari atau sore dan malam hari. Untuk pagi harinya, anda bisa berikan pada jam 8 pagi atau setelah berjemur. Penjemuran burung hantu celepuk juga lebih baik dilakukan selama 30 menit saja. Untuk sore harinya bisa anda berikan pada pukul 5 atau 6 sore.
Jika anda memberinya makan pada sore dan malam hari, maka pastikan jarak pemberian makan keduanya tidak terlalu dekat. Hal ini bertujuan supaya proses pencernaannya dalam berjalan dengan baik dan makanan tersebut dapat dicerna dengan baik.
Apabila anda memberikan makanan burung hantu celepuk berupa burung puyuh atau emprit, bisa memberikan 1 sampai 2 ekor burung dalam sekali makan. Selama proses pemberian makanan, sebaiknya anda juga melakukan pengecekan terhadap perut si burung apakah sudah penuh atau belum. Jika sudah penuh, anda bisa hentikan pemberian makanan.
Pemberian makanan yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas pada burung hantu celepuk dan hal tersebut. Tentunya jika hal tersebut terjadi, akan berpengaruh buruk untuk kesehatannya. Burung hantu yang mengalami obesitas akan membuatnya malas untuk beraktivitas. Hal lain yang perlu anda perhatikan saat memberikan makanan adalah menghindari aktivitas lain sebelum makanan benar-benar tertelan.
Makanan yang belum tertelan dengan sempurna akan membuat burung hantu celepuk peliharaan anda tersedak. Selain itu, jika burung hantu peliharaan anda memuntahkan sesuatu dari mulutnya, anda tidak perlu khawatir. Memuntahkan makanan merupakan suatu hal wajar yang terjadi. Biasanya, yang dimuntahkan oleh burung hantu tersebt merupakan sisa makanan yang tidak bisa dicerna.
Setelah memberikan makanan burung hantu celepuk, jangan lupa untuk memberinya minuman dengan air putih yang segar. Minuman akan membantu proses pencernaan dan menjaga tubuh burung hantu celepuk agar tidak mudah dehidrasi. Kebersihan sangkarnya juga menjadi perhatian khusus saat memelihara burung hantu celepuk.
Sebab, burung ini tidak memiliki gigi, sehingga makanan yang anda berikan akan dicabik-cabik dengan paruhnya terlebih dahulu. Sisa makanan yang tidak dapat dicernanya (misalnya tulang) juga akan dimuntahkannya. Tentunya hal itu akan menyebabkan kandang sangkar burung peliharaan anda menjadi kotor seusai ia makan.
Itulah sedikit ulasan mengenai makanan burung hantu celepuk dan cara pemberiannya. Semoga sedikit tulisan dari saya ini bisa menambah wawasan anda dalam pemeliharaan burung hantu anda.
Belanja di App banyak untungnya:
Belanja di App banyak untungnya:
Belanja di App banyak untungnya:
Tren memelihara burung hantu memang semakin marak. Kini, burung hantu sudah bukan menjadi hewan yang tabu untuk dipelihara karena memang banyak orang yang memelihara burung eksotis ini. Jika Anda juga berminat memelihara burung hantu sebagai pemula, pilih saja burung hantu celepuk. Selain perawatannya mudah, harga burung hantu celepuk ini juga tergolong murah.
Walaupun perawatannya mudah, cara menjinakkan burung hantu celepuk sering dianggap sulit bagi sebagian orang. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebagai pemula jika ingin menjinakkan burung hantu celepuk:
Dapat ditemukan di Kepulauan Sunda
Celepuk reban merupakan hewan endemik Kepulauan Sunda, karenanya jika kamu tinggal di Pulau Jawa dan Sumatra kemungkinan kamu pernah bertemu hewan ini. Namun tak hanya di Indonesia, ia juga bisa ditemukan di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Sebagai hewan yang mendiami daerah Asia Tenggara hewan ini sangat suka hidup di daerah yang hangat, tertutup, dan punya curah hujan yang tinggi.
Dilansir Animalia, celepuk reban bisa menghuni beberapa tipe habitat, mulai dari hutan, area dekat air, sampai daerah pertanian. Bahkan tak jarang orang-orang di perkampungan atau pemukiman juga melihat burung ini bertengger di depan rumah, di pohon bambu, atau di halaman belakang. Hal ini tidak mengejutkan mengingat beberapa area pemukiman menyediakan makanan, tempat berkembang biak, dan tempat persembunyian yang nyaman.
Telurnya biasa disimpan di lubang-lubang pohon
Selain jadi tempat berkamuflase dan mencari makan ternyata pohon juga jadi tempat berkembang biak bagi celepuk reban. Melansir iNaturalist celepuk reban biasanya menaruh telurnya di lubang-lubang yang ada di pohon. Telurnya sendiri berjumlah satu sampai tiga butir. Namun sebelum siap dijadikan tempat inkubasi lubang-lubang yang ada di pohon juga dibuat menjadi sarang yang nyaman dengan ditambahkannya serat-serat tanaman atau tanaman kering di dalamnya.
Tanaman-tanaman tersebut berfungsi sebagai alas dan pengatur suhu alami sehingga telurnya tidak akan kepanasan atau kedinginan. Musim bertelurnya sendiri cukup lama, yaitu dimulai dari bulan Januari dan bisa terus berlangsung sampai bulan Juli. Pada musim bertelur atau musim kawin ini celepuk reban juga akan menjadi agresif. Ia tidak segan-segan untuk menyerang burung lain yang mengganggu atau mendekati sarangnya.
Perlakukan Burung Hantu Celepuk Seperti Teman
Seperti hewan peliharaan anjing atau kucing, burung hantu celepuk juga dapat menerima respon ketika ia melihat majikannya memperlakukan dirinya sebagai seorang teman. Cara memperlakukan burung hantu sebagai teman bisa bermacam-macam, mulai dari memberi makanan secara teratur, sesekali mengusapnya, memandikannya, bahkan mengajaknya berbicara.
Cara sederhana ini cukup bekerja bagi pemula yang ingin menaklukkan burung hantu celepuk. Hanya saja, butuh proses yang cukup lama untuk membuat burung hantu ini terlihat patuh kepada kita yang melatihnya.
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjinakkan burung hantu celepuk. Burung hantu jenis ini merupakan yang cukup sering dipelihara. Jadi, tak masalah jika Anda ingin ikut serta tren memelihara burung hantu, terlebih harga burung hantu celepuk juga tidak terlalu mahal.
Burung hantu celepuk adalah salah satu jenis burung hantu yang banyak ditemukan di Indonesia.
Burung ini memiliki ciri khas dengan bulu-bulu halus dan lembut yang menutupi seluruh tubuhnya.
Selain itu, burung hantu celepuk juga memiliki mata yang besar dan tajam, serta kepala yang berbentuk seperti hati.
Burung hantu ini sering dianggap sebagai burung yang membawa keberuntungan dan dianggap sebagai simbol kebijaksanaan dan kecerdasan.
Burung hantu celepuk memiliki banyak jenis yang tersebar di seluruh Indonesia.
Beberapa jenis celepuk yang sering ditemukan di Indonesia antara lain celepuk jawa, celepuk kalimantan, celepuk sulawesi, dan celepuk bali.
Ingin mengenal burung ini lebih dekat? Simak sampai akhir, ya!
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Burung, Habitat, dan Contohnya untuk Edukasi
Makanannya berupa hewan-hewan kecil seperti serangga
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Laman MyBis menjelaskan kalau celepuk reban merupakan predator yang sangat suka memakan hewan-hewan kecil. Makanan utamanya sendiri mencakup serangga, namun ia juga suka berburu mamalia kecil, kadal, dan tokek. Hewan-hewan tersebut sangat mudah ditemukan di habitat burung hantu ini. Tikus biasa ditemukan di tanah, di lubang, atau bebatuan. Sementara tokek dan kadal kerap berkeliaran di pohon, rerumputan, bebatuan, dan pinggir sungai.
Ukuran burung ini memang tak seberapa, panjangnya hanya sekitar 20 sampai 25 cm dan beratnya hanya ada di kisaran 100 sampai 170 gram. Tapi ia merupakan predator yang sangat andal, lho. Layaknya burung hantu lain, celepuk reban punya refleks dan kecepatan terbang yang luar biasa. Bahkan hewan ini bisa terbang tanpa mengeluarkan suara sama sekali yang mana kemampuan ini jadi kemampuan yang hanya dimiliki oleh burung hantu. Ditambah cakar dan paruhnya yang kuat celepuk reban menjadi predator yang cukup ditakuti.
Tiap individu punya suara yang unik dan berbeda dari individu lain
Celepuk reban mampu mengeluarkan suara dan suara ini biasanya digunakan untuk menandai wilayah kekuasaan. Tak hanya itu, karena adanya evolusi tiap individu juga punya suara yang khas dan berbeda dari individu lain, jelas Avibase. Hal ini sangat unik dan karena suaranya yang berbeda masing-masing individu dapat membedakan individu lain sehingga mereka tak akan macam-macam dan tidak akan berani masuk ke wilayah kekuasaan yang lain. Mungkin jika diibaratkan suara yang dimiliki cepeluk reban serupa dengan suara manusia yang mana tiap orang punya suara yang berbeda.
Hewan diurnal yang hidup di siang hari tentunya sangat berbeda dengan hewan nokturnal yang hidup di malam hari. Contohnya dapat terlihat pada celepuk reban yang mana ia punya bulu berwarna gelap, mata yang besar, mampu terbang tanpa bersuara, sampai punya suara yang berbeda tiap individunya. Burung-burung diurnal tidak memiliki hal tersebut. Namun perbedaan-perbedaan tersebut menunjukan kalau dunia satwa memiliki banyak hal luar biasa yang sangat menarik untuk diulik.
Baca Juga: Mengenal Kakapo, Burung Endemik Selandia Baru yang Terancam Punah
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Hasil Pencarian Burung Hantu Celepuk Dewasa
Maaf, barangnya tidak ketemu
Coba cek lagi kata pencarianmu.
Burung hantu celepuk merupakan salah satu spesies burung yang banyak dijumpai di alam liar Indonesia. Di alam liar makanan burung hantu celepuk berupa serangga dan mamalia kecil. Karena perannya dalam memberantas hama serangga dan tikus yang ada di sawah, jenis burung ini dianggap sebagai sahabat bagi para petani.
Penggemar burung hantu celepuk juga cukup banyak terdapat di Indonesia. Ini dapat dibuktikan dari adanya pecinta burung hantu di berbagai kota besar di Indonesia. Hanya saja, anda perlu memastikan jenis burung hantu yang anda perlihara tidak termasuk spesies yang dilindungi.
Jenis-Jenis Burung Hantu Celepuk
Ada beberapa jenis burung hantu celepuk yang dapat dijumpai di Indonesia.
Beberapa di antaranya bahkan dilindungi oleh undang-undang karena populasinya yang mulai langka.
Berikut jenis-jenis burung hantu celepuk yang bisa Moms temukan di Indonesia:
Selain itu, beberapa jenis burung hantu dapat dipelihara oleh petani karena memberikan manfaat dalam mengendalikan populasi tikus di area pertanian.
Saat ini, petani telah mengadopsi praktik memelihara burung hantu Serak jawa (Tyto alba) sebagai metode pengendalian hama tikus di lahan pertanian, lho.
Baca Juga: 10+ Sungai di Bali Terindah, Ide Seru Wisata Rafting!
Demikian penjelasan tentang burung hantu celepuk dan jenis-jenisnya di Indonesia. Semoga bermanfaat, ya!
Malam hari identik dengan suasana tenang, gelap, hening, dan menyeramkan. Kebanyakan makhluk hidup seperti manusia dan hewan juga mulai beristirahat saat malam menjelang. Namun tidak semuanya karena ada beberapa hewan yang justru mulai aktif pada malam hari. Salah satu diantaranya adalah Otus lempiji atau celepuk reban yang merupakan spesies burung hantu endemik Kepulauan Sunda.
Tubuhnya yang berwarna cokelat, matanya yang besar, dan sifat bulunya yang unik membuat burung ini sangat cocok sebagai hewan malam. Semua adaptasi yang ia miliki sangat berguna untuk bersembunyi, berkamuflase, dan mencari mangsa di gelapnya malam. Ia juga tergolong burung hantu yang menarik, karenanya kita akan mengulik beberapa hal tentang celepuk reban di artikel ini!
Mengenal Burung Hantu Celepuk
Foto: Celepuk Reban (ebird.com)
Celepuk adalah kelompok burung hantu yang tergolong dalam keluarga Strigidae dan sebagian besar termasuk dalam genus Otus.
Di seluruh dunia, terdapat sekitar 45 spesies celepuk yang berbeda, dan beberapa di antaranya dapat ditemukan di Indonesia, seperti celepuk Jawa, celepuk Kalimantan, celepuk Sulawesi, dan celepuk Bali.
Ciri khas burung hantu celepuk meliputi tubuh yang dilapisi oleh bulu-bulu halus dan lembut, serta mata yang besar dan tajam.
Mata besar ini memungkinkan mereka untuk memiliki penglihatan yang sangat baik, terutama saat berburu mangsa di malam hari.
Selain itu, pendengaran yang tajam juga membantu celepuk dalam menangkap mangsa mereka.
Dengan kombinasi kemampuan penglihatan dan pendengaran yang luar biasa, celepuk adalah pemangsa yang sangat efisien dalam mencari makanan di lingkungan malam yang gelap.
Baca Juga: Kucing Persia: Ciri-Ciri, Fakta, Harga, dan Cara Merawatnya
Habitat Burung Hantu Celepuk
Foto: Celepuk Reban (ebird.com)
Habitat burung hantu celepuk mencakup beberapa tempat, yaitu:
Burung hantu ini memiliki peran penting dalam rantai makanan sebagai predator, berada di tingkat tropik III atau organisme karnivora konsumen sekunder.
Meskipun mereka memiliki peran ini dalam ekosistem, kerusakan habitat dapat mengancam kelangsungan hidup mereka dan juga dapat berdampak negatif pada keanekaragaman jenis burung lainnya.
Oleh karena itu, menjaga dan melindungi habitat burung hantu celepuk sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan keberagaman hayati.
Sehingga generasi mendatang juga dapat menikmati keberadaan mereka.
Baca Juga: Mengenal Jenis dan Habitat Ular Sanca di Indonesia